Lowongan Pekerjaan: Berburu Karier Cemerlang Pasca Lebaran - Koran Jakarta

Kebiasaan unik dan aktivitas para pencari kerja sepanjang Ramadan dan pasca Lebaran 2017, barubaru ini diungkap platform komunitas online yang menampilkan berbagai informasi seputar perusahaan dan dunia kerja, Jobplanet.

Hari Raya Idul Fitri, selain menjadi hari besar keagamaan juga identik dengan momen pencarian kerja. Rata-rata, para pencari kerja ingin mengetahui apa saja kesempatan yang mungkin bisa diraihnya sepanjang Ramadan, bahkan sesudah Lebaran. Kesempatan yang tersedia, juga diibaratkan sebagai "membuka lembaran baru" menuju karier cemerlang, yang mungkin tidak bisa mereka dapatkan di tempat (kantor) sebelumnya.

"Momen sepanjang Ramadan dan pasca Lebaran sering dimanfaatkan karyawan untuk mencari kesempatan kerja yang baru. Umumnya mereka berharap bisa memulai karier di tempat baru setelah Hari Raya, tanpa kehilangan haknya untuk mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan tempat mereka bekerja," ungkap Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia.

Melihat besaran serta potensi pencarian kerja ini, melalui riset yang dilakukan Jobplanet sejak 1 April–15 Juni 2017, menemukan industri apa saja yang paling banyak membuka lowongan pekerjaan dan yang diminati para pencari kerja. Serta tenaga kerja di bidang apa saja yang paling banyak dicari perusahaan di Indonesia dalam periode tersebut.

Jumlah kunjungan terbanyak di situs Job-planet.com menyasar laman-laman berisi informasi wawancara kerja, yakni sebanyak 58 persen dari total kunjungan. Menyusul di belakangnya, jumlah kunjungan ke laman informasi gaji sebanyak 26 persen, kunjungan ke laman review perusahaan sebanyak 9 persen, dan laman informasi lowongan kerja sebanyak 7 persen.

"Review perusahaan tidak menjadi perhatian utama para pencari kerja dalam dua bulan terakhir ini. pada saat menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, para pencari kerja lebih tertarik mempelajari kisi-kisi wawancara kerja di berbagai perusahaan serta mencari tahu rata-rata gaji untuk posisi yang mereka harapkan," kata Kemas.

Banyaknya jumlah kunjungan ke lamanlaman berisi kisi-kisi wawancara kerja di Jobplanet.com juga menunjukkan banyak pengguna dan pencari kerja di situs Jobplanet tengah mempersiapkan diri menghadapi wawancara kerja saat menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

Di sepanjang periode 1 April - 15 Juni 2017, Jobplanet juga menampilkan lebih dari 20.000 informasi lowongan kerja dari sekitar 3.000 perusahaan yang terdaftar di situsnya. Berdasarkan analisis Jobplanet, industri yang paling banyak membuka lowongan pekerjaan dalam periode tersebut adalah industri ritel dan distribusi, dengan jumlah lowongan kerja sebanyak 21 persen dari total jumlah lowongan kerja yang dipasang di Jobplanet.com.

Selain itu industri pariwisata juga banyak membuka kesempatan, dengan total lowongan kerja sebanyak 14,66 persen, diikuti dengan industri pelayanan 7,65 persen, perbankan dan keuangan 5,58 persen, manufaktur 4,32 persen, konstruksi dan bangunan 3,10 persen, teknologi informasi 2,72 persen dan pendidikan 2,70 persen. ima/R-1

Paling Diminati

Jika menilik jenis lowongan pekerjaan, tenaga kerja yang paling banyak dicari perusahaan dalam periode tersebut adalah tenaga kerja di bidang business development, yakni sebanyak 11,69 persen dari total lowongan pekerjaan yang terdapat di situs Jobplanet.

Lowongan pekerjaan yang juga banyak dibuka perusahaan adalah lowongan untuk mencari tenaga kerja di bidang analisis keuangan dan akuntansi sebanyak 10,53 persen, pemasaran 8,94 persen, penjualan 8,18 persen, hardware dan software engineer 4,71 persen, staf administrasi 5,11 persen, serta customer service 2,69 persen.

Kemudian dari sisi pencari kerjanya dalam riset ini mengungkap, lowongan yang paling menarik perhatian para pencari kerja adalah perusahaanperusahaan di industri manufaktur. Di sepanjang periode penelitian ini jumlah kunjungan ke laman-laman perusahaan di industri manufaktur mencapai 12,43 persen dari total seluruh kunjungan ke situs Jobplanet.

"Dari riset Jobplanet ini, kita bisa melihat jenis pekerjaan apa saja yang tenaga serta keahliannya paling dicari dan dibutuhkan perusahaan. Kami berharap informasi terkait dunia kerja yang kami rilis ini tidak hanya bermanfaat bagi para pencari kerja, tapi juga perusahaan-perusahaan serta industri terkait," pungkas Kemas. ima/R-1

Hati-hati Akses Internet

Sementara itu, di balik kegembiraan momen melancong Anda ke luar negeri untuk mengisi libur Lebaran, ada baiknya perlu kehati-hatian dalam mengakses internet, khususnya bagi solo traveller ketika memanfaatkan travel WiFi router sewaan.

Baru-baru ini di acara Security Analyst Summit (SAS) dipaparkan penelitian yang dilakukan Jan Hoersch, konsultan keamanan TI di Securai GmbH, tentang kerentanan yang ditemukan pada perangkat Internet of Things (IoT) terkoneksi. Dia menyebutkan ada empat dari tujuh produk paling rentan di mana salah satu dari keempat produk IoT tersebut travel WiFi router.

Dari hasil penelitian, Jan Hoersch menemukan adanya eksploitasi terhadap router. Sebagai permulaan, salah satu router dapat mengirimkan data pengguna (nama pengguna, SSID, kata sandi admin). Kemudian penyerang akan memanfaatkan kerentanan dari perangkat ini melalui port LAN, pengaturan yang mudah dimanipulasi, dan juga kemampuan untuk melaksanakan perintah berbahaya dan tidak diautentikasi.

"Bagi wisatawan, terkesan kenyamanan memiliki daya tarik jauh lebih besar dari pada keamanan. Namun, di dunia yang terhubung ini kita tidak dapat mengabaikan bahwa travel WiFi router juga tidak memiliki keamanan yang memadai atau tidak di-setting dengan baik sehingga celah tersebut menjadi jalur utama bagi para peretas untuk menyerang jutaan pengguna internet ketika mereka berlibur," ungkap Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Lab, Indonesia.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana wisatawan ini dapat terhindar dari ancaman ini. Kaspersky Lab memiliki beberapa tip mudah yang dapat membantu melindungi liburan Anda ke luar negeri dari kerentanan teknologi travel WiFi router:

1. Bijak dalam Penggunaan

Pengguna wajib mengunjungi situs-situs teknologi serta membaca rincian teknis mengenai perangkat dan kelemahan dari sisi keamanan.

2. Mengganti "Password Default"

Selidiki saat Anda pertama kali menyiapkan perangkat ini. Seperti yang dicatat Hoersch dalam penelitiannya, banyak perangkat memiliki password hardcoded. Jika Anda mendapatinya, urungkan niat untuk menyewanya atau opsi lain tukar ke perangkat lain.

3. Tentukan Tingkat Keamanan

Jika Anda merasa bahwa produk antivirus dan protokol keamanan pribadi kuat, Anda mungkin bersedia mengambil risiko lebih tinggi. Namun, jika Anda menggunakan Password1234 sebagai default atau berbagi kata sandi di beberapa jaringan, di sarankan Anda harus membuat password ulang dengan karakter kuat dan berbeda. ima/R-1

Let's block ads! (Why?)


RSS Feed

IFTTT

Comments

Popular posts from this blog

More than 600 attend Windy City Times Job Fair at Center on Halsted - Windy City Times